Manajemen Agribisnis: Pengertian, Fungsi, Ruang Lingkup Dan Aspeknya

Manajemen Agribisnis: Pengertian, Fungsi, Ruang Lingkup Dan Aspeknya

Pada dasarnya manajemen agribisnis adalah kegiatan pada industri pertanian atau agroindustri yang  menerapkan prinsip-prinsip ilmu manajemen. 

Asas ilmu manajemen yang diterapkan meliputi fungsi perencanaan, pengarahan, pengendalian, penyusunan dan penggunaan semua sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan menciptakan produk yang menguntungkan bagi perusahaan.
 
Dalam  bisnis, manajemen agribisnis memiliki arti yang sangat luas dan beberapa ahli  memiliki pandangan yang berbeda. 

Secara konseptual, manajemen agribisnis adalah kegiatan pembelian, pendistribusian, dan pemasaran berbagai produk pertanian dan yang berkaitan erat dunia pertanian.

Ilmu manajemen memiliki peran penting  dalam pertanian sebagai  sarana untuk merumuskan rencana sektor pertanian yang lebih terorganisir dan terstruktur. 

Dengan interpretasi ini, kita dapat menyimpulkan bahwa perencanaan di sektor pertanian sangat penting karena bisnis di bidang pertanian penuh dengan ketidakpastian dan  rentan terhadap kerugian. 

Fungsi Manajemen Agribisnis

Perlu Anda ketahui bahwa industri pertanian memiliki karakteristik yang berbeda dengan jenis lainnya. Oleh karena itu, aplikasi dan  fungsi manajemen yang diterapkan dalam agribisnis juga berbeda. Beberapa fungsi lain dari sektor agribisnis adalah: 
  • Mengoperasikan dan mendistribusikan fasilitas produksi 
  • Melakukan kegiatan bercocok tanam 
  • Pengolahan Produk
  • Pemasaran barang dagangan 
  • Pengadaan dan 

Berbagai fungsi sektor pertanian dapat disusun menjadi suatu sistem, dimana keseluruhan sistem tersebut kemudian diolah  menjadi beberapa  subsistem. 

Suatu keseluruhan sistem pangan akan berfungsi optimal hanya jika semua fungsi subsistem yang dikandungnya dapat berfungsi dengan baik. Jika di kemudian hari ada gangguan pada salah satu subsistem,  sistem yang menampungnya akan bermasalah. 

Ruang Lingkup Manajemen Agribisnis

Selama ini kita telah memahami bahwa manajemen agribisnis adalah suatu sistem yang utuh, mulai dari  subsistem  penyediaan berbagai alat produksi dan alat pertanian, subsistem usahatani, subsistem pengolahan atau  subsistem pertanian dan pemasaran. 

Keberadaan subsistem pendukung serta kelembagaan dan  sarana  prasarana, serta subsistem pengawasan sangat diperlukan agar sistem agribisnis dapat berfungsi dengan baik. Ini adalah empat metrik penting untuk menentukan keberhasilan agribisnis. 

Meningkatkan Kesejahteraan Petani

  • Nilai tukar produk pertanian meningkat 
  • Meningkatkan keunggulan komparatif dan  kompetitif  petani. 
  • Ada peningkatan di bidang pertanian dan penelitian terkait produk pertanian 
  • Kualitas produk pertanian dan perusahaan pengolahan produk pertanian dapat ditingkatkan 
  • Meningkatkan nilai ekspor produk pertanian 
  • Mengurangi nilai impor produk pertanian 

Meningkatkan Kesempatan Kerja

  • Meningkatnya jumlah usaha pertanian di pedesaan 
  • Adanya perkembangan kegiatan industri hulu serta industri  pengolahan hasil pertanian 
  • Tingkat pengangguran di pedesaan  menurun. 

Meningkatkan Ketahanan Pangan

  • Ketersediaan pangan meningkat 
  • Impor pangan turun 
  • Mengurangi jumlah orang yang mengalami kerawanan pangan 
  • Diversifikasi konsumsi pangan selain beras meningkat. 

Peningkatan Layanan Bagi Petani

  • Adanya perkembangan teknologi pangan pertanian yang lebih spesifik 
  • Kehadiran layanan teknologi di bidang produk pertanian. 
  • Kehadiran pusat layanan kredit dan fasilitas produksi pertanian.
  • Pendirian sentra pasar produk pertanian di berbagai daerah. 

Aspek Penting Manajemen Agribisnis

Dalam pengelolaan sektor pertanian, beberapa aspek kunci perlu disusun dengan baik dalam manajemen agribisnis, antara lain: 

Menyusun Visi dan Misi Bisnis

Seperti yang telah kita bahas bersama dari definisi manajemen agribisnis, untuk memutuskan mengembangkan agribisnis diperlukan  visi dan  misi yang kuat seperti wujud nyata pertunjukan utama. 

Hal ini dapat dilakukan dengan analisis SWOT atau (Strengths, Weaknesses, Threats) dari jenis usaha yang  dikembangkan. Ini tidak  menentukan arah bisnis dan perjalanan bisnis di masa depan. 

Rencana Pemasaran

Di bidang pertanian, manajemen pemasaran harus dipersiapkan terlebih dahulu dari setiap perencanaan produksi. Tujuannya tentu saja untuk membuat grafik yang lebih fokus, seperti  apa yang  akan diproduksi, siapa  yang harus membelinya, tujuan pemasaran, dan perkiraan harga. 

Inilah yang membuat pengelolaan agribisnis menjadi begitu penting, karena tanpa perencanaan pemasaran yang matang,  produk tentu tidak akan laku di pasaran. Padahal, industri pertanian merupakan salah satu industri yang rawan mengalami kegagalan karena mudah rusak dan jika produk rusak tidak akan layak untuk dikonsumsi. 

Rencana Produksi

Perencanaan produksi dalam manajemen agribisnis adalah  penggunaan aset dan fasilitas perusahaan untuk menghasilkan suatu produk. 

Prinsip-prinsip kunci yang diuraikan di dalamnya termasuk orientasi pasar, yang berarti memproduksi atau menghasilkan produk atau jasa yang benar-benar dibutuhkan pasar. Tujuannya adalah agar barang yang telah diproduksi dapat dijual di pasar karena mengandung nilai guna. 

Perencanaan Keuangan

Keuangan adalah salah satu faktor terpenting dalam bisnis apa pun. Keuangan juga menjadi tujuan utama  bisnis. Badan Pengelola Agribisnis diharuskan menyiapkan rencana keuangan dan, jika perlu, melakukannya dengan  konsultan. 

Perencanaan Sumber Daya

Seperti yang telah kita lihat di atas, agribisnis adalah bisnis pertanian yang berarti membutuhkan banyak sumber daya manusia. Oleh karena itu, proses rekrutmen yang besar akan membutuhkan banyak biaya untuk sebuah bisnis. 

Dengan pengelolaan usaha yang baik, hal ini mengurangi kebutuhan akan  sumber daya manusia, misalnya dengan mengelompokkan beberapa kegiatan di bawah tanggung jawab tertentu.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url